Jumat, 02 Maret 2012

Jakarta is Mistake 1

Jakarta menyebalkan, hahaha!

Liburan semester ini udah aku rencanain di jakarta, dapet tiket gratis ke Dufan bareng sang Menejer. Liburan di jakata tidak seperti sebelum-sebelumnya yang sangat memanjakan, kesana kemari dianter. Liburan kali ini sangat beda dan MENYEBALKAN

Kesialan pertama...


Klender Jakarta Barat, 23 Februari 2012 jam 17.36 aku menuju Pejaten Jakarta Selatan dengan Bus Trans. Bego, bego banget dah aku... itu jam pulang kerja dan otomatis Jakarta amburadul. Membrujek blegedes ria bersama ratusan orang di halte dan bus itu rasanya asem kecut banget, bau keringat yang segar mudah sekali merasuki hidungku yang mungil ini. Dan hasilnya aku sampai di halte Pejaten JAM 9 MALEM! makan dah tuh jam -_- 


Keluar dari halte udah mbayangin kasur empuk dan ac yang menemani tidur nanti, tapi apa dayaku... ternyata aku baru inget kalo aku lupa jalan masuk daerah perumahannya kakak sepupuku. Dasarnya orang desa ya begini dah, dengan Percaya Diri yang melimpah aku berjalan kaki mencoba kinerja otak untuk mengingat jalan menuju rumah.


What the DUCK?! Jam setengah 11 aku baru sampe rumahnya. Pas mau nelfon ke rumah...


 Jeger!


Tiba-tiba HPku nggak ada sinyal. Jongkok sambil mukul-mukulin gembok pager, berharap suaranya sampe ke dalam rumah. Padahal jarak antara pager depan tempat aku jongkok penuh harapan itu jauh sama pintu rumah, harus melewati halaman dan garasi.


Sinyal masuk, aku girang nggak karuan. Langsung nelfon ke rumah, nggak ada jawaban. Aku galau nggak karuan. Sedih, sendiri, hening di depan rumah yang gelap. Sms temen kampus yang anak Jakarta, sedikit curhat kalo aku nggak dibukain pintu. Malah di bego-begoin, galau makin numpuk.


Kresek kresek...


Tiba-tiba ada suara gemeresek di antara pepohonan yang tumbuh di lahan kosong depan rumah tempat aku duduk galau sedih sendirian.


Astaga telo! Aku baru inget di sini ada beberapa anjing liar...


Muka pucet, detak jantung makin lebay.


Jarak 10 meter, dari rerumputan nongol dah anjing kurus dekil yang sok-sok ngendus jalanan sambil ngeliatin aku. Dia mengamatiku dari jauh, dengan matanya yang sayup-sayup dan beberapa kali menganggukan kepalanya.


"Auuwwww" (Pokoknya suara anjing dah) Dia melolong gitu.

"Auuuuwwwwwww" Dari dalem kegelapan di antara taneman dan pohon, terdengar balesan. 

Mungkin mereka bilang "Disini ada anjing baru, dia bawa tas punggung merah. Giginya dipager, dia juga dekil kaya kita. Kamu kenal nggak?" terus dibales "Aku nggak kenal dub, anak baru dikerjain aja yok."


Aku cuma bisa berdoa dalem hati semoga itu anjing-anjing yang anjrit nggak nyamperin aku.


"Tek tek teekk tekkk!!!" Makin kenceng aku mukul-mukulin gembok pager.


Aku narok tas di sebelah tempat aku jongkok sedih sendiri dan galau, jaga-jaga kalo itu anjing-anjing yang anjir pada ngejar, aku tinggal lompatin pager.


Di tengah kesialan hinaku, aku sms si Aldo temen sekelas yang tinggal di jakarta tadi. Dia meng acc permohonanku untuk minta jemput, aku disuruh ngojek ke smk 57, terus baru di jemput Aldo.


Lagi asik smsan, tiba-tiba suara langkah kaki anjing terdengar mendekat.


Hening membatu dan bermuka pucat, dalam hati berdoa.


3 senti meter perdetik kecepatan mereka berjalan ke arahku, posisi lompat sudah aku persiapkan. Keringet mulai mengalir dari wajah, ingus mulai keluar dari hidung, mata mulai merah. Keluar lagi anjing dari dalam kegelapan, 3 anjing mendekatiku dengan kecepatan yang stabil.


"Ngeeeeennnggggg" Ada motor lewat.


UNTUNG BANGET! MAKASIH ya ALLAH AKU SELAMET! Anjingnya pada menjauh pas motornya lewat. Mereka hilang di balik mobil yang parkir di depan rumah sebelah, tenang deh akhirnya.

Lanjut sms si Aldo, oke fix dah aku minta jemput dia karena tidak ada tanda kehidupan dari panggilan gembokku. Habis fokus ke HP, tiba-tiba...

"ASTOGHFIRULOOHHHHHH!!!" Spontan aku teriak dengan suara agak-agak nge-scream.

Tiga anjing itu udah deket banget! Habis denger teriakanku, mereka lari kabur sambil ketawa-ketawa ala anjing. Sialan emang! Anjing dah tuh Anjing.

Tas langsung tak ambil, aku kagol sama orang rumah ini dah. Teris aku jalan lagi menuju jalan besar, tengah malam, jauh bangeetttt!!! Malem-malem aku jalan sendirian di Jakarta, mending kalo cuma di jambret apa di hipnotis, lha kalo di sodomi gimana? :( 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar