Sabtu, 15 September 2012

Lupa darat

Aku berjalan, bahakan sebelum berjalan, aku mulai dari merangkak. Masa-masa sulit untuk bangkit dari sebuah masalah, tapi jika tidak mulai dari merangkak, aku tidak akan puas ketika bisa berlari, aku tidak merasakan perjuangan dan pengalaman saat mencoba dan mencoba. Aku bukan homo, jadinya tulisan ini karena wanita. Disaat aku merangkak, usaha dan perjuangan membangun kembali suatu hubungan bagiku bukanlah hal mudah Berbulan-bulan dan akhirnya aku menemukan wanita yang so nice dan top one. Wanita hebat yang siap menerima ke-hinaanku dan ke-biadabanku. Waktu yang sangat menyenangkan walaupun tidak dikatakan pacaran. Wanita yang sifatnya tidak jauh berbeda denganku, wanita mandiri, egois dan lucu. Tetapi terkadang, egoisku mengalahkan egoisnya dan membuatnya menjadi wanita dewasa yang sangat bijak. Untuk saling mengalah saja, kami rebutan, "Kalo gini terus, nggak akan selesai masalahnya.. yaudah aku ngalah,"
"Nggak bisa! Aku aja yang ngalah!" Dia bales dengan penuh semangat.
 "Heh, buat ngalah aja nggak ada yang ngalah."

Mungkin 3 bulan memang sebentar, tapi bagiku, 3 bulan bersamanya sangat lama. Tiada hari tanpanya, tiada aktifitas kulewati tanpanya. Nice.

Serius, aku bahagia. Sangat bahagia. Kaya terbang naik paus akrobatis ke langit ke-tujuh menuju rasi bintang paling manis. Tapi, di sinilah aku. Lupa darat. Aku melupakan saat aku merangkak, ternyata tidak.. aku ingat saat aku merangkak. Yang aku ingat, ternyata aku tidak melwati fase berjalan dan berlari, aku langsung terbang. Aku merasa tidak puas telah mendapatkan wanita ini. Aku menikmati waktu-waktu bersama banyak orang. Aku lupa darat, aku lupa kepada "dia" yang menerbangkanku saat aku merangkak. Dan sekarang, aku dilepaskan oleh "dia" yang menjagaku dari darat. Aku jatuh seperti layang-layang usang yang lunglai terbawa angin, jatuh di kubangan lumpur. Kotor.


Tarot. Dulu aku tidak suka tarot dan semacamnya, musrik. Tetapi, rasional dan hati yang penuh lumpur membawa mulutku untuk meminta temanku melakukan keahliannya. Kreatif dan penuh intrik, sombong dan narsisme. Kartu yang hebat. Pertanyaan berikutnya yang ku ucapkan terjawab, munafik dan instant. Itulah sedikit dari sekian banyak pertanyaan yang ku ucapkan. Kartu demi kartu membuka mataku yang selama ini tertutup kesombongan dan narsisme. Aku yang selalu melihat kehebatan diriku sendiri dan merasa bisa melakukan sesuatu melebihi orang lain.

Convertation, yap.. Setelah mataku terbuka karena kartu-kartu kemarin, aku menemui wanita hebatku. Mantan wanita hebatku. Terlihat raut wajahnya yang emosi. Lebih dari sejam aku berusaha mendinginkan suasana dan lebih dari 4 jam kita berbicara setelah itu. Banyak hal yang dia tau, tetapi dia berkata tidak tau. Aku tau kamu adalah wanita yang hebat dan mandiri. Karena itulah aku menyukaimu. Aku tau dia tidak akan mau menerima lagi layangan yang sudah kotor seperti aku, layangan usang penuh lumpur dan cacat untuk diterbangkan. Terlihat dirimu yang sudah sangat kecewa. Andra and the Backbone pun tidak bisa menutupi kekecewaannya "ku akui, ku main hati."

"Your heart all up in it and it still don't work". Kalimat terakhirnya hari ini untukku. Untuk orang yang Lupa darat. Dan sekarang, aku tidak punya rumah untuk pulang. Aku minta maaf.

Chairureza.